Thursday, October 28, 2010

Pelatihan TIK di Singkawang

Pelatihan TIK di Singkawang pada tanggal 22-23 Oktober 2010, bisa dibilang sebagai penutup dari keseluruhan pelatihan yang telah dijadwalkan oleh UPPTP. Seperti kegiatan - kegiatan sebelumnya, kegiatan ini juga berlangsung selama 2 hari dengan lokasi Dinas Pendidikan Kota Singkawang di Jl. Alianyang. Ruang yang disediakan cukup luas dan nyaman dengan fasilitas yang dikategorikan baik. Kami para tutor, Alhamdulillah, tidak mendapatkan hambatan di dalam pelaksanaan ini. Jaringan internet yang tersedia juga sangat baik, mempunyai bandwith yang lumayan besar sehingga sangat mudah bagi kami untuk melakukan kegiatan. Seperti biasa, materi yang saya bawakan yaitu Pengintegrasian TIK di dalam RPP dan Pembuatan Bahan Ajar menggunakan Power Point sederhana dapat dilakukan dengan santai dan serius. Canda tawa diantara kami juga berjalan baik. Hal ini mengurangi kekakuan diantara kami karena baru mengenal satu sama lain. Banyak hal yang bisa kami peroleh di daerah ini. Suatu saat saya pasti akan kembali ke kota kecil ini.
»»  read more

Saturday, October 23, 2010

Sambas kota Terigas

Tanggal 20-21 Oktober 2010 merupakan jadwal pelatihan Pengintegrasian TIK yang wajib dilaksanakan di kabupaten Sambas yang mempunyai visi dan misi "Sambas Terigas" Terigas sendiri adalah bahasa Sambas yang berarti "Cantik". Pelatihan TIK dilaksanan di SMPN 2 Sambas. Memang benar menurut saya, sekolah ini tergolong pada sekolah yang bersih dan tertata rapi. Lapangan bermain anak cukup luas dikelilingi kelas yang juga berkategori besar dan nyaman buat para siswa melaksanakan kewajiban mereka, belajar. Toilet yang mereka miliki cukup membuat saya kagum, betapa tidak, konsep toilet mirip dengan konsep toilet yang berada di mall - mall Pontianak, meskipun tanpa kloset duduk nya. airnya mengalir bersih, terpasang tulisan : Jangan meninggalkan kotoran: membuat saya juga kagum, karena tulisan itu tidak biasa dipasang. termasuk peringatan yang mengandung ketegasan di dalamnya. Ketika kita mau keluar, akan kita lihat 4 buah aquarium besar yang diberi sekat pembatas beberapa buah. Aquarium - aquarium tersebut diisi dengan berbagai jenis ikan yang sangat cantik. Terpasang juga tulisan latin bagi nama-nama ikan tersebut. Wah, saya membayangkan betapa menyenangkannya, ketika para siswa maupun guru sudah mulai lelah belajar dan mengajar, lalu mereka bisa merilekskan pikiran mereka dengan melihat tarian ikan yang sangat gemulai. sayangnya hp saya dalam kondisi low bat saat itu sehingga saya tidak sempat mengambil foto. Hanya beberapa buah foto kegiatan saja yang berhasil saya rekam. Meninggalkan SMPN 2, saya berjalan sejenak memperhatikan jalan raya yang berada disekitarnya... terlihat banyak pekerja memperbaiki jalan. Memberi aspal baru pada beberapa ruas jalan. Tidak terlihat memang sampah yang berserakan disekitar jalan, kalaupun ada hanyalah daun-daun kering yang baru saja gugur tertiup angin yang lumayan kencang hari itu. Hmmm... kalau saya mendapat kesempatan lagi, ingin saya berkunjung ke keraton atau lokasi-lokasi wisata di Sambas...
»»  read more

Tuesday, October 19, 2010

Pelatihan Integrasi TIK di dalam RPP anggaran tahun 2010.

Tak terasa sudah hampir 1 tahun pelatihan pengintegrasian TIK dilaksanakan dan hampir kelar... Kegiatan yang dimulai di kota Melawi bakal diakhiri di kota kecil Singkawang. Sasarannya para guru SMP yang berada di kota Melawi, Ngabang, Sintang, Sanggau, Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Kab. Pontianak, Sambas dan Singkawang.... Dengan pimpinan pak Drs. Osbon L.Sihite, dengan ahli bayar pak Kasim, teman baik pak Saru dan pak Hadi, rekan canda Juanda dan anggota baru Rudi. Banyak pengalaman yang bisa diambil... punya teman baru dan berbagi pengalaman dengan rekan-rekan yang mengajar ditempat terpencil di daerah Kalimantan Barat. Seru... itung-itung refreshing setelah sekian lama berkutat dengan pekerjaan yang sama... well.... secara singkat.. kegiatan pelatihan ini adalah bagaimana menyisipkan kata kerja operasional TIK di dalam RPP yang wajib dibuat oleh guru ketika mereka akan masuk kelas. Dengan adanya penggunaan TIK diharapkan para guru secara perlahan mulai beralih fungsi dari penceramah sejati menjadi fasilitator sejati dan tentu saja rekan siswa yang menyenangkan... Kegiatan yang digarap oleh Diknas Propinsi bekerjasama dengan Konten Jardiknas ini sangat bermanfaat bagi rekan-rekan guru didalam mengembangkan kreatifitas dan kemampuan mereka menyampaikan ilmu guna mencerdaskan anak bangsa.... :)
»»  read more

Tuesday, August 31, 2010

Rainbow Bridge

Gee wow... ini lah salah satu dari batu raksasa yang mengagumkan di dunia. Terletak di daerah selatan Utah Amrik, telah dijadikan munumen nasional yang dikelola oleh Glen Canyon National Recreation Area. Suku Indian Amerika percaya bahwa pelangi telah berubah menjadi batu ketika mereka mengunjungi batu ini. Jembatan batu pasir ini bisa terlihat berwarna merah muda, merah atau lembayung ketika terkena sinar matahari. Rainbow Bridge sering digambarkan sebagai jembatan alam terbesar di dunia. Di tahun 1974 diyakini mempunyai rentang 275 kaki (84 m), namun pengukuran laser pada tahun 2007 telah mengakibatkan dalam rentang 234 kaki (71 m) oleh Biro Reklamasi setempat. Di bagian atas mempunyai rentang 42 kaki (13 m) tebal dan 33 kaki (10 m) lebar. Dengan tinggi 290 kaki (88 m) Rainbow Bridge memang berdiri lebih tinggi daripada dua pesaingnya lagi Kolob Arch dan Pemandangan Arch yang juga berada di Utah, tetapi kalah oleh Aloba Arch di 394 kaki (120 m). Masih ada lagi yang lebih tinggi yaitu Tushuk Tash di China pada 1200 diperkirakan kaki (366 m). Rainbow Bridge Namun, mungkin yang paling dapat diakses dari lengkungan besar dunia, karena dapat dicapai dengan naik kapal pesiar selama dua jam di Lake Powell atau beberapa hiking jam darat dari trailhead (memperoleh izin dari Bangsa Navajo di Window Rock, Arizona). Bagi pelaut, ada juga jalur singkat (tidak lebih dari satu mil) dari trailhead, memberikan akses cepat kepada siapa pun dengan perahu bermotor. (1. wikipedia, 2. keajaiban dunia (book)
»»  read more

Sunday, August 8, 2010

Pendidikan...

Ada artikel yang enak dibaca dan betul-betul mengena di hati, utamanya untuk para pendidik .... (di tag oleh Ade Setio, didapat dari milis.... ------------------------------------------------------------------------------------- Pendidikan Kita - Oleh DR. Rhenald Kasali ------------------------------------------------------------------------------------- Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah. Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri. Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. "Maaf Bapak dari mana?" "Dari Indonesia ," jawab saya. Dia pun tersenyum. Budaya Menghukum Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat. "Saya mengerti," jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. "Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-anaknya dididik di sini,"lanjutnya. "Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! " Dia pun melanjutkan argumentasinya. "Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat," ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya. Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita. Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai "A", dari program master hingga doktor. Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah. Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan. Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut "menelan" mahasiswanya yang duduk di bangku ujian. Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan. Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak. Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. "Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan," ujarnya dengan penuh kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal. Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. "Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti." Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif. Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan "gurunya salah". Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda. Melahirkan Kehebatan Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya. Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau,...; Nanti,...; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah. Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh. Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh. Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti. (*) Ketua Program MM UI Sumber: Milis Bisnis-Karir semoga bermanfaat bagi yang membaca.. :)
»»  read more

Sawan!!!

SAWAN adalah kata yang tepat digunakan untuk menceritakan apa yang baru saja ku lalui di minggu siang ini. Simak ceritanya... SAWAN PERTAMA... Aku, kakak, anak tertua dan ponakan ku, berempat kami mengendarai sepeda motor bebek dengan santainya menuju salah satu toko laptop terdekat di daerah tempat tinggal ku. Toko yang dituju sudah jelas di depan mata ketika tiba - tiba dari arah belakang melaju sepeda motor yang dikendarai oleh orang yang (tidak) muda... SAWAN kami keluar karena bukan saja karena kecepatan pengendara itu menimbulkan angin yang menerpa kami, tapi juga suara knalpot motornya lebih mirip jika kubilang seperti bunyi mesin motor air yang pernah ku dengar di daerah Sanggau. SAWAN KEDUA... Selesai membeli barang yang dibutuhkan, kamipun menuju arah kedua, mencari remote dvd player yang hilang. toko yang kami tuju berada di daerah sungai jawi. daerah kecil yang sangat padat lalu lintasnya. belum lagi kebiasaan para pengguna jalan yang merasa mereka seperti anak jendral ternama dengan pangkat tak terkalahkan... sombong... dengan seenak udelnya menyeberangi jalan atau berjalan lambat di tengah tanpa perduli pengguna lainnya. remote yang dicari tidak diketemukan, tapi malah dua gadis remaja yang (juga) dengan seenak udelnya membuang sampah plastik bungkus kaos kaki warna warni mereka ke motor kami... ya amploooppp... nih anak mungkin tidak pernah mendapat pendidikan tentang TEMPAT SAMPAH...pffff.... Apa tidak ada BUDAYA MALU lagi ya di kotaku ini. Lalu apa jadinya kalau generasi sekarang juga tidak mempunyai kesadaran tentang arti penting KEBERSIHAN. Benar - benar bikin SAWAN. SAWAN KETIGA... Akhirnya sampai juga dirumah. Panas, capek dan puyeng jadi satu. Barang yang dicari belum ketemu (berhubung tiap Minggu toko hanya buka sampai jam 12 siang). Rasa capek sedikit hilang ketika sayup - sayup terdengar bunyi merdu mangkuk dipukul sendok dari gerobak mamang rujak. Alhamdulillah... akan kunikmati rujak seger... (pikirku). Pesanan rujak datang dan tanpa ragu ku nikmati... tapi sekali lagi aku sedikit kecewa karen nenas kesukaanku cuma ada 3 iris... jiaaaahhhhh..... Alasan si mamang adalah "nenas mahal sekarang mbak... harga naik menjelang puasa. Jadi saya berjualan juga seadanya". Ya ampyun.... HARGA NAIK MENJELANG PUASA.... memang jadi tradisi di negaraku... kalau sudah NAIK... wassalam deh mau turun lagi.... BENAR-BENAR SAWAN. *SAWAN : rasa takut, was was, kaget, yang menimbulkan suasana hati tak menentu, pompa jantung terasa kencang, dalam kadar tinggi bisa menyebabkan KERACUNAN FIKIRAN. (Bahasa Pontianak)
»»  read more

Sunday morning

This is a bright sunday morning. I start my day at the dawn, prepare the stuff for my little daughter, princessy. Wake her up and brush her teeth. Give her bread for her meal. She is going to Singkawang with my mom, to my lil sis' home. She looks excited even she should wake up early. After all get ready, she wakes her older sis, Queeny. Then as usual... they have their own time on their room. I just can hear their laugh... so sweet. Suddenly i feel so miserable... something gonna lost from my eyes... she'll go for about 3 weeks there. pffff... 5:15. Me, my husband and queeny take princessy and my mother to the alley. We're waiting for the bus that will take them to Singkawang. At 6.00 the bus comes. I hug her tight. My little princess will leave me for a long time and for the first time. we never been separated more than a week. i'm gonna miss he so much. Queeny hugs her tight too, she kisses her little sis so deep. And i believe she'll miss her lil sis too so much. Only my husband looks so if something never happen. But I know that he's the most to lose. I know it because as soon as the bus departed, he was stunned. 6.30. We go to GOR to have our breakfast. Chicken porridge of Abah Barata... yummy... hahahha.... Getting all into our stomach make us happy of course... then we go back home.... Relax ourselves with shower and now here we are....pampering ourselves with tv, music and game... miss u my lil princess... wait for bunda next wednesday... :)
»»  read more

Friday, August 6, 2010

practice

it's been a long time since i tried to make my own blog (but then i let it down by accident). trully i'm not really good in making blog further fill it... i admit that my students expert on it than i. but of course i have to try first. now here i am... with my short sentence... :)
»»  read more